Manfaat Buah Apel Bagi Kesehatan
MANFAAT BUAH APEL BAGI KESEHATAN - Apel termasuk dalam famili Rose pada tanaman. Pada famili ini terdapat juga berbagai makanan yang sangat populer, termasuk aprikot, plum, ceri, persik, pir, raspberry, dan almond. Ketika fokus khusus pada apel, beberapa studi anti-kanker menunjukkan bahwa asupan harian buah ini dapat memberikan manfaat anti-kanker yang lebih baik dibandingkan asupan apel pada jumlah yang lebih kecil. Namun, kami tidak menyarankan bahwa setiap orang harus mengkonsumsi satu buah apel setiap hari, mengingat ketersedian berbagai macam buah-buahan lainnya dan
keunikan gizi dari masing-masing jenis buah tersebut. Akan tetapi, setiap orang setidaknya makan 2-3 buah-buahan segar murni per hari. Dalam hal ini, jika apel adalah jenis buah yang Anda sukai, tidak ada yang salah dengan mengkonsumsi satu apel setiap hari, dan Anda mungkin mendapatkan beberapa manfaat kesehatan khusus dengan melakukannya.
Kali ini Perpustakaan.or.id akan memberikan informasi mengenai manfaat buah apel dari penelitian terbaru.
A. Penelitian Terbaru Manfaat Buah Apel
1. Fitonutrisi dalam apel dapat membantu mengatur gula darah Anda.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa polifenol pada apel dapat membantu mencegah kenaikan gula darah melalui berbagai mekanisme. Flavonoid seperti quercetin yang ditemukan pada apel dapat menghambat enzim seperti alpha-amilase dan alpha-glukosidase. Kedua enzim ini terlibat dalam pemecahan karbohidrat kompleks menjadi gula sederhana, gula darah anda akan memiliki lebih sedikit gula sederhana ketika enzim ini dihambat. Selain itu, polifenol dalam apel telah terbukti mengurangi penyerapan glukosa dari saluran pencernaan, merangsang sel-sel beta pada pankreas untuk mengeluarkan insulin, dan meningkatkan penyerapan glukosa dari darah melalui stimulasi reseptor insulin. Semua mekanisme yang dipicu oleh polifenol pada apel, dapat membuat anda lebih mudah untuk mengatur gula darah Anda.
2. Apel juga memiliki kandungan serat.
Meskipun apel bukanlah sumber yang sangat baik dari serat makanan, namun serat yang ditemukan dalam apel dapat berkombinasi dengan nutrisi apel lainnya untuk menyediakan manfaat kesehatan yang baik. Manfaat kesehatan ini sangat penting untuk pencegahan penyakit jantung melalui regulasi yang sehat dari kadar lemak darah. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa asupan apel dalam bentuk berbagai macam makanan, secara signifikan dapat menurunkan kadar lemak darah kita. Efek penurunan kadar lemak yang dimiliki oleh apel, secara tradisional telah dikaitkan dengan kandungan serat larutnya, dan khususnya, serat yang disebut pektin yang larut pada lemak.
Meskipun buah apel utuh hanya mengandung sekitar 2-3 gram serat per 3,5 ons dan jumlah pektin kurang dari 50% dari total seratnya, namun, jumlah pektin yang relatif sedikit pada apel, kini telah diketahui dapat berinteraksi dengan fitonutrisi apel lainnya untuk memberikan efek penurunan kadar lemak darah yang biasanya hanya dihubungkan dengan jumlah asupan serat larut yang jauh lebih tinggi.
Pada uji terakhir menggunakan hewan model di laboratorium, efek penurunan kadar lemak darah dari apel terbukti sangat berkurang saat apel utuh dihilangkan dari diet dan digantikan oleh pektin saja. Singkatnya, tidak hanya serat saja yang dapat membuat apel memiliki manfaat kardiovaskular, akan tetapi interaksi serat dengan fitonutrisi lainnya pada buah yang mampu menghasilkan manfaat sedemikian rupa. Jika Anda ingin mengambil manfaat kardiovaskular yang utuh dari apel, anda harus memilih apel secara utuh. Hanya dalam bentuk utuh, apel dapat menyediakan Anda kombinasi serat dan fitonutrisi yang unik.
3. Buah apel dapat mengontrol rasa lapar
Jika anda ingin mendapatkan manfaat yang utuh dari apel, disarankan agar anda memakannya secara utuh. Para peneliti baru-baru ini membandingkan asupan apel utuh dengan asupan saus apel dan jus apel dengan tujuan untuk menemukan bahwa kebanyakan orang lebih kenyang setelah makan apel utuh daripada setelah makan saus apel atau minum jus apel. Hal yang juga menarik adalah temuan lainnya tentang asupan kalori setelah mengkonsumsi apel. Ketika orang dewasa yang sehat mengkonsumsi satu buah apel ukuran medium sekitar 15 menit sebelum makan, asupan kalori pada makanan akan mengalami penurunan rata-rata sebanyak 15%. Makanan pada penelitian ini rata-rata memiliki 1.240 kalori, sehingga penurunan sebesar 15% berarti pengurangan 186 kalori, atau sekitar 60 kalori lebih banyak dari kalori yang terkandung dalam apel ukuran medium. Bagi para peneliti, hal ini merupakan tambahan manfaat yang sangat berguna dari mengkonsumsi apel utuh selain anda dapat lebih mengontrol rasa lapar dan lebih merasa puas terhadap makanan anda.
4. Mengatur keseimbangan bakteri dalam saluran pencernaan
Para ilmuwan baru-baru ini menunjukkan bahwa manfaat kesehatan paling penting dari apel mungkin berasal dari dampaknya terhadap bakteri di saluran pencernaan. Pada penelitian menggunakan hewan model di laboratorium, asupan apel mampu secara signifikan mengubah jumlah dari dua bakteri (Clostridiales dan Bacteriodes) di dalam usus besar. Sebagai akibat dari perubahan jumlah bakteri tersebut, metabolisme dalam usus besar juga berubah, dan ini memberikan manfaat kesehatan. Misalnya, karena adanya perubahan bakteri dalam usus besar, makan akan tersedia lebih banyak “bahan bakar” yang tersedia untuk sel-sel usus besar (dalam bentuk asam butirat) setelah mengkonsumsi buah apel. Penelitian yang akan datang diharapkan dapat mengkonfirmasi hasil ini pada manusia, dan tentunya manfaat kesehatan potensial dari apel yang akan terkait dengan dampaknya terhadap keseimbangan bakteri dalam saluran pencernaan kita menjadi hal yang sangat menggembirakan.
B. Manfaat Apel Bagi Kesehatan
1. Kandungan Polifenol pada apel
Dalam lima tahun terakhir, penelitian mengenai polifenol pada apel berjalan sangat dinamis. Keseimbangan fitonutrisi ini pada apel jauh lebih unik dari yang diduga sebelumnya. Dalam hal flavonol, quercetin adalah fitonutrisi utama yang ditemukan dalam apel, dan jauh lebih terkonsentrasi di kulit dibandingkan pada pulp (daging buah). Kaempferol dan myricetin juga merupakan flavonol penting pada apel. Asam klorogenat adalah asam fenolik utama apel, dan ditemukan di seluruh daging buah dan juga di kulit. Jika apel berwarna merah, itu karena mengandung anthocyanin, yang sebagian besar ada pada kulit. Dalam hal polifenol catechin, epicatechin adalah nutrisi utama yang ditemukan dalam apel. Phloridzin flavonoid berjumlah 98% dari flavonoid yang ditemukan dalam biji apel. Isi polifenol total pada apel berkisar sekitar 1-7 gram / kilogram pulp segar, tetapi rasio ini akan jauh lebih tinggi pada kulit. Kulit apel memiliki peran khusus untuk mengoptimalkan manfaat polifenol secara optimal dari buah ini. Bahkan, pada studi menggunakan hewan model, ada ekstrak apel standar yang umum digunakan, yang disebut apple peel polyphenol extract, atau APPE.
Anda mungkin bertanya-tanya mengapa apel memiliki kandungan polifenol yang sangat menakjubkan. Dalam konteks ini, menarik untuk dilihat bahwa, studi penelitian terbaru menunjukkan polifenol menjadi mekanisme favorit yang digunakan oleh apel untuk melindungi diri dari radiasi UV-B. Sel-sel dalam kulit apel yang melakukan fotosintesis sangat sensitif terhadap cahaya UV-B dari matahari. Kebanyakan polifenol pada kulit apel benar-benar dapat menyerap cahaya UV-B. Dengan demikian, dapat mencegah UV-B merusak sel-sel fotosintesis pada kulit apel. Polifenol ibarat seperti tabir surya alami pada apel.
Menarik untuk dicatat bahwa, kandungan polifenol menakjubkan pada apel berhubungan dengan warna apel yang mudah berubah kecoklatan setelah diiris. Di dalam sel-sel kulit dan pulp apel, terdapat enzim yang disebut oksidase polifenol, atau PPO. Ketika sel-sel apel yang diiris atau rusak ketika sebuah apel jatuh, PPO mulai mengoksidasi polifenol pada apel, dan hal tersebut membuat bagian apel yang rusak berwarna coklat. Sangat penting untuk menangani apel secara baik untuk melindungi kandungan dan manfaat polifenolnya. (Dalam konteks ini, ada baiknya menyebutkan bahwa, apel yang rusak tidak hanya berubah menjadi cokelat dari oksidasi polifenol mereka, tetapi mereka juga mulai melepaskan sejumlah besar gas etilen yang dapat membuat apel yang lain rusak. Oleh karena itu sangatlah penting untuk menyortir apel yang rusak pada tempat penyimpanan apel).
2. Antioksidan pada Apel
Karena sebagian besar polifenol pada apel berfungsi sebagai antioksidan, tidaklah mengejutkan banyak studi yang mempelajari manfaat antioksidan dari apel untuk kesehatan. Kemampuan apel untuk mengurangi oksidasi dari lemak membran sel sangatlah kuat. Manfaat ini sangat penting dalam sistem kardiovaskuler kita, karena oksidasi lemak (yang disebut lipid peroksidasi) dalam membran sel yang melapisi pembuluh darah kita merupakan faktor risiko utama terjadinya penyumbatan arteri (aterosklerosis) dan masalah kardiovaskular lainnya. Pada berbagai penelitian, manfaat antioksidan yang kuat dari apel juga terkait dengan kemampuan apel untuk menurunkan risiko asma dan menurunkan risiko kanker paru-paru. Selain komposisi polifenol, apel juga menyediakan kita dengan sekitar 8 miligram vitamin C. Walaupun jumlahnya sedikit, hal ini juga penting, karena daur ulang vitamin C dalam tubuh kita tergantung pada keberadaan flavonoid dan apel melakukan pekerjaan yang menakjubkan dengan menyediakan flavonoid tersebut untuk kita.
3. Manfaat Apel untuk Jantung
Manfaat kardiovaskular dari apel telah banyak diketahui pada berbagai penelitian. Manfaat tersebut terkait erat dengan dua aspek nutrisi dari apel: kandungan serat yang larut dalam air (pektin) dan kombinasi yang luar biasa dari polifenol. Kolesterol total dan kolesterol LDL, keduanya dapat menurun dengan mengkonsumsi apel secara rutin. Dalam beberapa penelitian, “asupan rutin” berarti asupan apel sangat dekat dengan asupan satu apel segar murni per hari. Seperti disebutkan sebelumnya, komposisi antioksidan yang kuat dari apel memberikan kita perlindungan dari kemungkinan oksidasi lemak (disebut peroksidasi lipid), termasuk lemak yang ditemukan dalam aliran darah (seperti trigliserida) atau lemak yang ditemukan dalam membran sel yang menghubungkan pembuluh darah kita. Penurunan peroksidasi lipid merupakan faktor kunci dalam menurunkan risiko berbagai masalah jantung kronis. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kandungan quercetin apel juga menyediakan sistem kardiovaskular kita dengan manfaat anti-inflamasi. (Tingkat C-reactive protein, atau CRP pada darah, berkurang setelah mengkonsumsi apel dan peneliti percaya bahwa kandungan quercetin di buah apel merupakan alasan utama penurunan CRP). Buah apel menyediakan kombinasi yang fantastis untuk menjaga kesehatan jantung kita.
4. Manfaat Apel untuk regulasi Gula Darah
Fokus penelitian mengenai manfaat apel untuk regulasi gula darah merupakan hal yang relatif baru. Pada berbagai tingkatan, polifenol dalam apel jelas mampu mempengaruhi pencernaan dan penyerapan karbohidrat, dan dampak keseluruhan dari perubahan ini adalah untuk meningkatkan regulasi gula darah kita. Dampak dari polifenol apel pada digesti karbohidrat meliputi:
Memperlambat pencernaan karbohidrat. Quercetin dan flavonoid lain yang ditemukan pada apel bertindak untuk menghambat enzim pencernaan karbohidrat seperti alfa amilase dan alfa glukosidase. Ketika enzim ini dihambat, karbohidrat akan lebih mudah dipecah menjadi gula sederhana, dan mengurangi beban pada aliran darah kita untuk mengakomodasi lebih banyak gula.
Pengurangan penyerapan glukosa. Polifenol pada apel jelas menurunkan tingkat penyerapan glukosa dari saluran pencernaan kita. Sekali lagi, perubahan ini mengurangi beban gula pada aliran darah kita.
Menstimulasi pankreas untuk mengeluarkan lebih banyak insulin. Mengeluarkan gula dari aliran darah kita sering memerlukan bantuan insulin (hormon yang diproduksi oleh sel-sel beta pankreas kita). Pada saat sel-sel beta pankreas kita memproduksi lebih banyak insulin, polifenol yang ditemukan pada apel dapat membantu kita membersihkan gula dari darah dan menjaga tingkat gula darah kita dalam keseimbangan yang lebih baik.
Stimulasi reseptor insulin akan mengikat insulin lebih banyak dan meningkatkan aliran gula dari aliran darah ke dalam sel tubuh. Supaya gula dapat meninggalkan aliran darah dan memasuki sel-sel kita (terutama sel-sel otot kita), reseptor insulin pada sel-sel tersebut harus terikat bersama-sama dengan hormon insulin dan menciptakan perubahan pada sel yang akan memungkinkan gula untuk melewati membran sel menuju ke dalam sel. (Sel-sel otot, misalnya, terus membutuhkan penyerapan gula dari aliran darah agar dapat berfungsi). Polifenol dalam apel membantu untuk mengaktifkan reseptor insulin pada sel otot. Pada hal ini, polifenol membantu memfasilitasi perjalanan gula dari aliran darah ke dalam sel. Sekali lagi, hasilnya adalah regulasi gula darah yang lebih baik dalam tubuh kita.
5. Apel Sebagai Anti Kanker
Meskipun beberapa hasil awal menunjukkan manfaat apel terhadap beberapa jenis kanker yang berbeda (terutama kanker usus dan kanker payudara), manfaat apel terhadap kanker paru-paru merupakan yang paling menonjol pada penelitian mengenai apel. Ada banyak penelitian yang melibatkan asupan sayur / buah dan risiko kanker paru-paru. Jumlah subjek penelitian mencapai angka ratusan ribu. Meskipun banyak penelitian menunjukkan kemampuan dari asupan buah-buahan dan sayuran secara keseluruhan mampu mengurangi risiko kanker paru-paru, hanya beberapa buah yang muncul sebagai pelindung terhadap kanker paru-paru. Salah satunya adalah apel. Hal ini benar-benar luar biasa, apel telah menjadi salah satu dari beberapa buah yang menunjukkan hubungan yang unik terhadap pengurangan risiko kanker paru-paru. (Menariknya, fenomena ini juga terjadi pada penelitian tentang asma.) Para peneliti belum mengerti mengapa apel sangat erat terkait dengan pengurangan risiko kanker paru-paru. Antioksidan dan anti-inflamasi pada apel pasti terlibat di sini, tetapi mereka tidak sepenuhnya menjelaskan mengapa apel sangat menonjol pada pengurangan risiko kanker paru-paru. Harapannya, penelitian di masa depan akan membantu menjelaskan kapasitas apel yang unik ini.
6. Apel Sebagai Anti-Asma
Seperti manfaat apel terhadap kanker paru-paru, manfaat anti asma dari mengejutkan para peneliti kesehatan. Beberapa studi telah menunjukkan asupan apel berhubungan dengan penurunan risiko asma. Namun, dalam beberapa kasus, terdapat temuan yang lebih menguatkan hal ini. Dalam satu studi, asupan apel menunjukkan pengurangan risiko asma yang lebih baik dibandingkan dengan asupan gabungan buah-buahan dan sayuran. Manfaat apel sebagai anti-asma juga dikaitkan dengan nutrisi antioksidan dan anti-inflamasi yang ditemukan dalam buah ini. Namun, kemungkinan ada hal lain di luar dua faktor tersebut, karena apel tampaknya benar-benar memiliki manfaat yang sangat menonjol dalam hal ini.
7. Manfaat Kesehatan Lainnya
Beberapa manfaat kesehatan apel juga telah dikaitkan dengan beberapa penyakit yang berhubungan dengan masalah kesehatan yang berhubungan dengan usia, misalnya seperti : degenerasi makula pada mata dan masalah neurodegenerative, termasuk penyakit Alzheimer. Penelitian pada hewan menunjukkan pencegahan pengkeroposan tulang juga menjadi fokus penelitian, khususnya terkait dengan kandungan phloridizin pada apel.
keunikan gizi dari masing-masing jenis buah tersebut. Akan tetapi, setiap orang setidaknya makan 2-3 buah-buahan segar murni per hari. Dalam hal ini, jika apel adalah jenis buah yang Anda sukai, tidak ada yang salah dengan mengkonsumsi satu apel setiap hari, dan Anda mungkin mendapatkan beberapa manfaat kesehatan khusus dengan melakukannya.
Kali ini Perpustakaan.or.id akan memberikan informasi mengenai manfaat buah apel dari penelitian terbaru.
A. Penelitian Terbaru Manfaat Buah Apel
1. Fitonutrisi dalam apel dapat membantu mengatur gula darah Anda.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa polifenol pada apel dapat membantu mencegah kenaikan gula darah melalui berbagai mekanisme. Flavonoid seperti quercetin yang ditemukan pada apel dapat menghambat enzim seperti alpha-amilase dan alpha-glukosidase. Kedua enzim ini terlibat dalam pemecahan karbohidrat kompleks menjadi gula sederhana, gula darah anda akan memiliki lebih sedikit gula sederhana ketika enzim ini dihambat. Selain itu, polifenol dalam apel telah terbukti mengurangi penyerapan glukosa dari saluran pencernaan, merangsang sel-sel beta pada pankreas untuk mengeluarkan insulin, dan meningkatkan penyerapan glukosa dari darah melalui stimulasi reseptor insulin. Semua mekanisme yang dipicu oleh polifenol pada apel, dapat membuat anda lebih mudah untuk mengatur gula darah Anda.
2. Apel juga memiliki kandungan serat.
Meskipun apel bukanlah sumber yang sangat baik dari serat makanan, namun serat yang ditemukan dalam apel dapat berkombinasi dengan nutrisi apel lainnya untuk menyediakan manfaat kesehatan yang baik. Manfaat kesehatan ini sangat penting untuk pencegahan penyakit jantung melalui regulasi yang sehat dari kadar lemak darah. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa asupan apel dalam bentuk berbagai macam makanan, secara signifikan dapat menurunkan kadar lemak darah kita. Efek penurunan kadar lemak yang dimiliki oleh apel, secara tradisional telah dikaitkan dengan kandungan serat larutnya, dan khususnya, serat yang disebut pektin yang larut pada lemak.
Meskipun buah apel utuh hanya mengandung sekitar 2-3 gram serat per 3,5 ons dan jumlah pektin kurang dari 50% dari total seratnya, namun, jumlah pektin yang relatif sedikit pada apel, kini telah diketahui dapat berinteraksi dengan fitonutrisi apel lainnya untuk memberikan efek penurunan kadar lemak darah yang biasanya hanya dihubungkan dengan jumlah asupan serat larut yang jauh lebih tinggi.
Pada uji terakhir menggunakan hewan model di laboratorium, efek penurunan kadar lemak darah dari apel terbukti sangat berkurang saat apel utuh dihilangkan dari diet dan digantikan oleh pektin saja. Singkatnya, tidak hanya serat saja yang dapat membuat apel memiliki manfaat kardiovaskular, akan tetapi interaksi serat dengan fitonutrisi lainnya pada buah yang mampu menghasilkan manfaat sedemikian rupa. Jika Anda ingin mengambil manfaat kardiovaskular yang utuh dari apel, anda harus memilih apel secara utuh. Hanya dalam bentuk utuh, apel dapat menyediakan Anda kombinasi serat dan fitonutrisi yang unik.
3. Buah apel dapat mengontrol rasa lapar
Jika anda ingin mendapatkan manfaat yang utuh dari apel, disarankan agar anda memakannya secara utuh. Para peneliti baru-baru ini membandingkan asupan apel utuh dengan asupan saus apel dan jus apel dengan tujuan untuk menemukan bahwa kebanyakan orang lebih kenyang setelah makan apel utuh daripada setelah makan saus apel atau minum jus apel. Hal yang juga menarik adalah temuan lainnya tentang asupan kalori setelah mengkonsumsi apel. Ketika orang dewasa yang sehat mengkonsumsi satu buah apel ukuran medium sekitar 15 menit sebelum makan, asupan kalori pada makanan akan mengalami penurunan rata-rata sebanyak 15%. Makanan pada penelitian ini rata-rata memiliki 1.240 kalori, sehingga penurunan sebesar 15% berarti pengurangan 186 kalori, atau sekitar 60 kalori lebih banyak dari kalori yang terkandung dalam apel ukuran medium. Bagi para peneliti, hal ini merupakan tambahan manfaat yang sangat berguna dari mengkonsumsi apel utuh selain anda dapat lebih mengontrol rasa lapar dan lebih merasa puas terhadap makanan anda.
4. Mengatur keseimbangan bakteri dalam saluran pencernaan
Para ilmuwan baru-baru ini menunjukkan bahwa manfaat kesehatan paling penting dari apel mungkin berasal dari dampaknya terhadap bakteri di saluran pencernaan. Pada penelitian menggunakan hewan model di laboratorium, asupan apel mampu secara signifikan mengubah jumlah dari dua bakteri (Clostridiales dan Bacteriodes) di dalam usus besar. Sebagai akibat dari perubahan jumlah bakteri tersebut, metabolisme dalam usus besar juga berubah, dan ini memberikan manfaat kesehatan. Misalnya, karena adanya perubahan bakteri dalam usus besar, makan akan tersedia lebih banyak “bahan bakar” yang tersedia untuk sel-sel usus besar (dalam bentuk asam butirat) setelah mengkonsumsi buah apel. Penelitian yang akan datang diharapkan dapat mengkonfirmasi hasil ini pada manusia, dan tentunya manfaat kesehatan potensial dari apel yang akan terkait dengan dampaknya terhadap keseimbangan bakteri dalam saluran pencernaan kita menjadi hal yang sangat menggembirakan.
B. Manfaat Apel Bagi Kesehatan
1. Kandungan Polifenol pada apel
Dalam lima tahun terakhir, penelitian mengenai polifenol pada apel berjalan sangat dinamis. Keseimbangan fitonutrisi ini pada apel jauh lebih unik dari yang diduga sebelumnya. Dalam hal flavonol, quercetin adalah fitonutrisi utama yang ditemukan dalam apel, dan jauh lebih terkonsentrasi di kulit dibandingkan pada pulp (daging buah). Kaempferol dan myricetin juga merupakan flavonol penting pada apel. Asam klorogenat adalah asam fenolik utama apel, dan ditemukan di seluruh daging buah dan juga di kulit. Jika apel berwarna merah, itu karena mengandung anthocyanin, yang sebagian besar ada pada kulit. Dalam hal polifenol catechin, epicatechin adalah nutrisi utama yang ditemukan dalam apel. Phloridzin flavonoid berjumlah 98% dari flavonoid yang ditemukan dalam biji apel. Isi polifenol total pada apel berkisar sekitar 1-7 gram / kilogram pulp segar, tetapi rasio ini akan jauh lebih tinggi pada kulit. Kulit apel memiliki peran khusus untuk mengoptimalkan manfaat polifenol secara optimal dari buah ini. Bahkan, pada studi menggunakan hewan model, ada ekstrak apel standar yang umum digunakan, yang disebut apple peel polyphenol extract, atau APPE.
Anda mungkin bertanya-tanya mengapa apel memiliki kandungan polifenol yang sangat menakjubkan. Dalam konteks ini, menarik untuk dilihat bahwa, studi penelitian terbaru menunjukkan polifenol menjadi mekanisme favorit yang digunakan oleh apel untuk melindungi diri dari radiasi UV-B. Sel-sel dalam kulit apel yang melakukan fotosintesis sangat sensitif terhadap cahaya UV-B dari matahari. Kebanyakan polifenol pada kulit apel benar-benar dapat menyerap cahaya UV-B. Dengan demikian, dapat mencegah UV-B merusak sel-sel fotosintesis pada kulit apel. Polifenol ibarat seperti tabir surya alami pada apel.
Menarik untuk dicatat bahwa, kandungan polifenol menakjubkan pada apel berhubungan dengan warna apel yang mudah berubah kecoklatan setelah diiris. Di dalam sel-sel kulit dan pulp apel, terdapat enzim yang disebut oksidase polifenol, atau PPO. Ketika sel-sel apel yang diiris atau rusak ketika sebuah apel jatuh, PPO mulai mengoksidasi polifenol pada apel, dan hal tersebut membuat bagian apel yang rusak berwarna coklat. Sangat penting untuk menangani apel secara baik untuk melindungi kandungan dan manfaat polifenolnya. (Dalam konteks ini, ada baiknya menyebutkan bahwa, apel yang rusak tidak hanya berubah menjadi cokelat dari oksidasi polifenol mereka, tetapi mereka juga mulai melepaskan sejumlah besar gas etilen yang dapat membuat apel yang lain rusak. Oleh karena itu sangatlah penting untuk menyortir apel yang rusak pada tempat penyimpanan apel).
2. Antioksidan pada Apel
Karena sebagian besar polifenol pada apel berfungsi sebagai antioksidan, tidaklah mengejutkan banyak studi yang mempelajari manfaat antioksidan dari apel untuk kesehatan. Kemampuan apel untuk mengurangi oksidasi dari lemak membran sel sangatlah kuat. Manfaat ini sangat penting dalam sistem kardiovaskuler kita, karena oksidasi lemak (yang disebut lipid peroksidasi) dalam membran sel yang melapisi pembuluh darah kita merupakan faktor risiko utama terjadinya penyumbatan arteri (aterosklerosis) dan masalah kardiovaskular lainnya. Pada berbagai penelitian, manfaat antioksidan yang kuat dari apel juga terkait dengan kemampuan apel untuk menurunkan risiko asma dan menurunkan risiko kanker paru-paru. Selain komposisi polifenol, apel juga menyediakan kita dengan sekitar 8 miligram vitamin C. Walaupun jumlahnya sedikit, hal ini juga penting, karena daur ulang vitamin C dalam tubuh kita tergantung pada keberadaan flavonoid dan apel melakukan pekerjaan yang menakjubkan dengan menyediakan flavonoid tersebut untuk kita.
3. Manfaat Apel untuk Jantung
Manfaat kardiovaskular dari apel telah banyak diketahui pada berbagai penelitian. Manfaat tersebut terkait erat dengan dua aspek nutrisi dari apel: kandungan serat yang larut dalam air (pektin) dan kombinasi yang luar biasa dari polifenol. Kolesterol total dan kolesterol LDL, keduanya dapat menurun dengan mengkonsumsi apel secara rutin. Dalam beberapa penelitian, “asupan rutin” berarti asupan apel sangat dekat dengan asupan satu apel segar murni per hari. Seperti disebutkan sebelumnya, komposisi antioksidan yang kuat dari apel memberikan kita perlindungan dari kemungkinan oksidasi lemak (disebut peroksidasi lipid), termasuk lemak yang ditemukan dalam aliran darah (seperti trigliserida) atau lemak yang ditemukan dalam membran sel yang menghubungkan pembuluh darah kita. Penurunan peroksidasi lipid merupakan faktor kunci dalam menurunkan risiko berbagai masalah jantung kronis. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kandungan quercetin apel juga menyediakan sistem kardiovaskular kita dengan manfaat anti-inflamasi. (Tingkat C-reactive protein, atau CRP pada darah, berkurang setelah mengkonsumsi apel dan peneliti percaya bahwa kandungan quercetin di buah apel merupakan alasan utama penurunan CRP). Buah apel menyediakan kombinasi yang fantastis untuk menjaga kesehatan jantung kita.
4. Manfaat Apel untuk regulasi Gula Darah
Fokus penelitian mengenai manfaat apel untuk regulasi gula darah merupakan hal yang relatif baru. Pada berbagai tingkatan, polifenol dalam apel jelas mampu mempengaruhi pencernaan dan penyerapan karbohidrat, dan dampak keseluruhan dari perubahan ini adalah untuk meningkatkan regulasi gula darah kita. Dampak dari polifenol apel pada digesti karbohidrat meliputi:
Memperlambat pencernaan karbohidrat. Quercetin dan flavonoid lain yang ditemukan pada apel bertindak untuk menghambat enzim pencernaan karbohidrat seperti alfa amilase dan alfa glukosidase. Ketika enzim ini dihambat, karbohidrat akan lebih mudah dipecah menjadi gula sederhana, dan mengurangi beban pada aliran darah kita untuk mengakomodasi lebih banyak gula.
Pengurangan penyerapan glukosa. Polifenol pada apel jelas menurunkan tingkat penyerapan glukosa dari saluran pencernaan kita. Sekali lagi, perubahan ini mengurangi beban gula pada aliran darah kita.
Menstimulasi pankreas untuk mengeluarkan lebih banyak insulin. Mengeluarkan gula dari aliran darah kita sering memerlukan bantuan insulin (hormon yang diproduksi oleh sel-sel beta pankreas kita). Pada saat sel-sel beta pankreas kita memproduksi lebih banyak insulin, polifenol yang ditemukan pada apel dapat membantu kita membersihkan gula dari darah dan menjaga tingkat gula darah kita dalam keseimbangan yang lebih baik.
Stimulasi reseptor insulin akan mengikat insulin lebih banyak dan meningkatkan aliran gula dari aliran darah ke dalam sel tubuh. Supaya gula dapat meninggalkan aliran darah dan memasuki sel-sel kita (terutama sel-sel otot kita), reseptor insulin pada sel-sel tersebut harus terikat bersama-sama dengan hormon insulin dan menciptakan perubahan pada sel yang akan memungkinkan gula untuk melewati membran sel menuju ke dalam sel. (Sel-sel otot, misalnya, terus membutuhkan penyerapan gula dari aliran darah agar dapat berfungsi). Polifenol dalam apel membantu untuk mengaktifkan reseptor insulin pada sel otot. Pada hal ini, polifenol membantu memfasilitasi perjalanan gula dari aliran darah ke dalam sel. Sekali lagi, hasilnya adalah regulasi gula darah yang lebih baik dalam tubuh kita.
5. Apel Sebagai Anti Kanker
Meskipun beberapa hasil awal menunjukkan manfaat apel terhadap beberapa jenis kanker yang berbeda (terutama kanker usus dan kanker payudara), manfaat apel terhadap kanker paru-paru merupakan yang paling menonjol pada penelitian mengenai apel. Ada banyak penelitian yang melibatkan asupan sayur / buah dan risiko kanker paru-paru. Jumlah subjek penelitian mencapai angka ratusan ribu. Meskipun banyak penelitian menunjukkan kemampuan dari asupan buah-buahan dan sayuran secara keseluruhan mampu mengurangi risiko kanker paru-paru, hanya beberapa buah yang muncul sebagai pelindung terhadap kanker paru-paru. Salah satunya adalah apel. Hal ini benar-benar luar biasa, apel telah menjadi salah satu dari beberapa buah yang menunjukkan hubungan yang unik terhadap pengurangan risiko kanker paru-paru. (Menariknya, fenomena ini juga terjadi pada penelitian tentang asma.) Para peneliti belum mengerti mengapa apel sangat erat terkait dengan pengurangan risiko kanker paru-paru. Antioksidan dan anti-inflamasi pada apel pasti terlibat di sini, tetapi mereka tidak sepenuhnya menjelaskan mengapa apel sangat menonjol pada pengurangan risiko kanker paru-paru. Harapannya, penelitian di masa depan akan membantu menjelaskan kapasitas apel yang unik ini.
6. Apel Sebagai Anti-Asma
Seperti manfaat apel terhadap kanker paru-paru, manfaat anti asma dari mengejutkan para peneliti kesehatan. Beberapa studi telah menunjukkan asupan apel berhubungan dengan penurunan risiko asma. Namun, dalam beberapa kasus, terdapat temuan yang lebih menguatkan hal ini. Dalam satu studi, asupan apel menunjukkan pengurangan risiko asma yang lebih baik dibandingkan dengan asupan gabungan buah-buahan dan sayuran. Manfaat apel sebagai anti-asma juga dikaitkan dengan nutrisi antioksidan dan anti-inflamasi yang ditemukan dalam buah ini. Namun, kemungkinan ada hal lain di luar dua faktor tersebut, karena apel tampaknya benar-benar memiliki manfaat yang sangat menonjol dalam hal ini.
7. Manfaat Kesehatan Lainnya
Beberapa manfaat kesehatan apel juga telah dikaitkan dengan beberapa penyakit yang berhubungan dengan masalah kesehatan yang berhubungan dengan usia, misalnya seperti : degenerasi makula pada mata dan masalah neurodegenerative, termasuk penyakit Alzheimer. Penelitian pada hewan menunjukkan pencegahan pengkeroposan tulang juga menjadi fokus penelitian, khususnya terkait dengan kandungan phloridizin pada apel.
Komentar
Posting Komentar